Rossoblu Julukan dan Warna Kebesaran Dari AS L’Aquila 1927 – L’Associazione Sportiva Dilettantistica L’Aquila 1927 memiliki ciri warna merah dan biru pekat, yang digambarkan pada bendera serta jersey mereka. Warna merah dan biru pekat sejatinya warna yang langka. Lebih langka lagi jika bandingannya di kancah sepak bola domestik. Hanya ada tiga klub sepak bola di Italia yang gunakan warna itu, pertama Bologna FC, yang lebih mentereng, dan kedua FC Catania asal Sisilia, dan ketiga AS L’Aquilla.
Bologna satu kasus karena mereka salah satu kota besar dan pernah memenangkan Serie A, namun warna yang dipakai oleh AS L’Aquilla merupakan warna yang terkait erat oleh warna Bologna, dan digunakan sejak lahirnya, dengan kata lain belum berubah sejak berdirinya klub ini pada 1927. Warna ini memiliki sejarah unik, dan diyakini sebagai tanda penghormatan kepada Profesor Rusconi, seorang ilmuwan radiologis asal Bologna yang menjadi pendukung utama L’Aquilla.
Walau demikian, warna lain sempat dijadikan pilihan. Misalkan warna hitam, yang pada akhrnya hanya dipakai oleh penjaga gawang. Beberapa anggota pimpinan ingin mencoba warna hitam dan hijau, keduanya identik dengan kiper oleh karena itu ditolak. Warna hitam hijau sendiri kemudian diadopsi oleh tim rugby lokal,
Jersey pertama tim menggambarkan dua warna garis-garis merah dan biru membelah tengah seimbang, warna jersey ini dipakai sejak 1936. Tahun demi tahun berganti, jumlah strip ditambah, ukuran strip juga diubah beberapa kali dalam perjalanan waktu. Jersey tradisional yang paling lama dipakai adalah yang memakai 9 strip (biasanya 5 biru dan 4 merah) yang saling menyempit. Tetapi pada 2000-2001 ada perubahan mencolok di mana strip yang digunakan hanya tiga strip (2 warna merah, 1 warna biru di tengah, warna birunya yang jauh lebih terang dari standar sebelumnya). Celana pendek dan kaus kaki hampir selalu berwarna biru atau putih, jarang menggunakan yang merah.
Merah-biru, di luar rumor terkait Bologna seperti yang disebutkan di atas, telah muncul di ‘Aquila sebelum pembentukan’ AS Aquila sendiri: pada pertengahan dua puluhan berdiri klub amatir FC L’Aquila dengan warna jersey kemeja kotak-kotak merah-biru. Kainnya diperoleh dari kota Pescara, warna kebanggaan kota Pescara adalah biru langit.
Namun, warna kombinasi kotak meah biru itu membawa tawa para penonton di lapangan Collemaggio, sehingga manajemen klub amatir itu menggantinya dengan full biru, dengan celana pendek hitam. Kemudian berdiri pula SS Aquila yang mengadopsi warna putih dan biru seperti halnya FC Pescara. Dari sejarahnya ini malah muncul tanda tanya, Apakah yang di Aquilla selalu meniru dan bergantung klub yang lebih besar? Jawabannya tidak memuaskan, sehingga asal usul warna L’Aquilla kini dilupakan.
Seragam tandang L’Aquilla adalah warna putih dengan sedikit varian merah-biru yang terbatas pada garis trim di sisi atau pita yang melintang di tutupan jerse. Trim diatur secara vertikal, horizontal atau diagonal. Namun pernah pada akhir tahun sembilan puluhan, tim ini menggunakan jersey putih dengan lambang klub di tengahnya, dan beberapa kotak merah dan biru kotak-kotak kecil. Sementara warna celana pendek dan kaus kaki nya berwarna putih atau atau kombinasi dengan biru.
Namun, ada pengecualian untuk penggunaan warna kuning dalam satu kasus (pada tahun 2000-2001) mengingat jersey biru pekat itu terlalu meniru Bologna. Adapun pada tahun 2012-2013 dibuat jersey ketiga berwarna hitam-hijau yang kadang diledek mirip SS Sassuolo.